Wednesday, June 5, 2019

Prabowo dan Jokowi Bertemu di Hari Idul Fitri? Alhamdulillah Bikin Adem

Tensi politik karena Pilpres 2019 cukup menghangat dan bahkan sempat memanas. Kontestasi rematch antara Prabowo vs Jokowi hampir saja memecah belah masyarakat. Namun momen bulan ramadhan secara tidak langsung bisa meredam konflik tersebut. emo di jalanan yang berakhir rusuh beberapa waktu silam bisa jadi akan berubah jadi aksi massa lebih brutal jika berlangsung bukan di bulan puasa. Kini jalan rekonsiliasi tokoh bangsa menemukan titik terang. Suasana idul fitri bisa menjadi momen yang bisa dimanfaatkan para pemimpin di negeri ini.
Dilansir republika.co.id Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko menilai, pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih dalam pilpres 2019 dan Prabowo Subianto sebagai capres nomor urut 02, lebih baik dilakukan saat ini di tengah nuansa Lebaran. Menurutnya, pertemuan antara dua tokoh tersebut bisa menjadi pemersatu masyarakat yang sebelumnya terlanjur terpolarisasi oleh pilpres. "Momentum yang sangat mahal ini seharusnya ya. Ini bagus skali kalau terjadi pertemuan di suasana lebaran," kata Moeldoko usai menghadiri open house Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (5/6). Moeldoko menyebutkan bahwa secara norma politik, kedua pihak terus melakukan komunikasi untuk mewujudkan pertemuan. Menurut Moeldoko, realisasi pertemuan Jokowi-Prabowo tinggal menunggu waktu. "Pada intinya bahwa kami mendorong terus. Kita tidak putus berusaha. Sambung rasanya sudah terjadi. Tinggal tunggu waktu saja," katanya. Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa tensi politik akhirnya bisa menurun setelah kita melewati bulan penuh berkah ini. Melihat Jokowi dan Prabowo akrab seperti tidak ada persaingan dalam kancah politik tentu membuat masyarakat pemilih menjadi ikut adem. sumber: republika.co.id

Tuesday, May 21, 2019

Kisruh di Tanah Abang, #TangkapPrabowo Menggema

Jakarta, CNN Indonesia -- Kekisruhan antara massa dengan aparat kepolisian sejak Rabu dini hari memicu netizen menggaungkan tagar #TangkapPrabowo. Massa sendiri sejak Selasa (21/5) berkumpul di Bawaslu untuk menggelar aksi unjuk rasa. Namun, bentrokan terjadi sejak menjelang tengah malam hingga hampir menjelang Rabu subuh. Netizen pun melontarkan cuitannya terkait dengan situasi tersebut. Ada yang melontarkan kritik hingga kemarahan terhadap Prabowo. Tagar lainnya yang ramai hingga pagi ini adalah #MahkamahKedaulatanRakyat. Warganet pun mengkritik kekisruhan yang terjadi. Saat ini, kepolisian berangsur-angsur mundur dan kembali ke kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengimbau para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tetap tenang dalam menyikapi hasil Pilpres 2019. Poyuono mengatakan walau ada dugaan kecurangan pada Pilpres 2019, masih ada jalan untuk mengembalikan kemenangan lewat jalur hukum yang berlaku. "Bangsa Ini tidak boleh terpecah," kata Poyuono. (asa/asa)

Monday, May 20, 2019

Amien Rais hingga Sandiaga Harus Bertanggung Jawab Jika Terjadi Aksi Kekerasan pada 22 Mei

Gerakan Satu Bangsa meminta para tokoh politik untuk segera menghentikan ajakan-ajakan revolusi dan people power yang bertendensi makar menjelang hari pengumuman hasil Pemilu 2019, 22 Mei mendatang. Pasalnya, ajakan tersebut berpotensi menimbulkan benturan dan aksi kekerasan di akar rumput. "Kami mengimbau kepada para tokoh dan aktor politik agar menghentikan narasi gerakan massa pada 22 Mei 2019 seperti people power, makar, dan revolusi yang berdampak pada benturan dan aksi kekerasan di akar rumput," ujar Koordinator Gerakan Satu Bangsa Stefanus Asat Gusma, saat konferensi pers, di FX Sudirman, Jakarta, Minggu (19/5/2019). Pihaknya, kata Gusma telah merekam sejumlah pernyataan para aktor dan tokoh politik yang menyerukan people power dan revolusi jelang tanggal 22 Mei 2019. Di antaranya, Eggi Sudjana, Kivlan Zen, dan Titiek Soeharto yang memberikan pernyataan akan menggelar aksi di KPU pada 21 hingga 22 Mei, meminta diskualifikasi Paslon Jokowi-Ma'ruf. Kemudian Tokoh Politik Amien Rais yang memperhalus istilah people power dengan diksi Gerakan Kedaulatan Rakyat dan menyerukan pembelaan sampai titik darah penghabisan. Termasuk juga Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno yang dengan sengaja membiarkan upaya gerakan massa pada 22 Mei 2019 dan menyatakan gerakan tersebut tidak dilarang. "Bahkan Permadi yang secara terang-terang menyatakan gerakan revolusi yang diduga bertendensi makar, bohong dan mengarah pada diskriminasi SARA, telah kami laporkan kepada Polda Metro Jaya. Gerakan Satu Bangsa taat hukum agar Permadi diproses sesuai aturan yang berlaku," ungkap dia. Menurut Gusma, para tokoh dan aktor politik tersebut harus bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada 22 Mei mendatang. Pasalnya, ajakan-ajakan dan narasi gerakan massa yang mereka bangun berpotensi menimbulkan gesekan massa. "Kalau nanti konflik politik ini mengarah pada benturan di akar rumput hingga berdampak pada gesekan bahkan aksi-aksi kekerasan maka para aktor dan tokoh politik, seperti Amien Rais sampai Sandiaga inilah yang harus bertanggung jawab," tegas Gusma. Gusma berpandangan, para aktor dan tokoh politik harus bijkasana dalam menanggapi situasi yang ada serta dewasa dalam berdemokrasi. Menurut dia, kalah dan menang dalam demokrasi merupakan hal biasa sehingga perlu disikapi secara bijaksana dan demokratis. "Jika diduga ada kecurangan dan pelanggaran dalam proses pemilu maka gunakan saluran-saluran konstitusional, laporkan ke lembaga-lembaga yang berwewenang seperti Bawaslu atau membawa ke MK. Dan yang terpenting harus siap kalah dan siap menang, jangan hanya siap menang saja," pungkas dia. [Beritasatu]

Wednesday, May 15, 2019

Lagu anak palestina mengingatkan kita bahwa mereka saudara


SafelinkU | Shorten your link and earn money

Tuesday, May 14, 2019

TERUNGKAP PEKERJAAN SI PEMBUAT VIDEO VIRAL PERNYATAANNYA


Kepolisian Resor Cirebon bersama Tim Resmob Ditreskrimum Polda Jabar menangkap pria berinisial Iwan Adi Sucipto/IAS (49) di rumahnya di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin dini hari (13/5/2019).

Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengatakan, tim gabungan langsung menangkap IAS yang sedang berada di rumah tanpa perlawanan.
“(Pukul) 01.30 WIB anggota kami bersama tim Resmob Ditreskrimum Polda Jabar telah menangkap seseorang yang telah membuat video dan memviralkan yang bermuatan ujaran kebencian dan provokatif.
Pelaku kami amankan di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber,” kata Suhermanto.
Pelaku kemudian bersama kerabat dan kuasa hukumnya dibawa ke Mapolres Cirebon.
Suhermanto mengatakan, pihaknya mendalami motivasi IAS membuat dan menyebarkan video yang cenderung mengadu domba TNI dan Polri.
"Tentu saja kami akan melakukan pemeriksan secara intensif, motivasi dan tujuan dari pembuatan video tersebut,” kata Suhermanto.
Video berdurasi 01.57 detik yang berisi rekaman IAS tersebar luas di media sosial

Video tersebut diposting ulang sejumlah warganet dan menjadi viral.
Berdasarkan data yang didapat polisi, IAS mengunggah video provokatif itu pada Minggu (12/5/2019).
Lalu Senin malam, tim langsung bergerak dan menangkap pelaku.
Suhermanto menilai, konten video tersebut sangat berbahaya lantaran provokatif dan hendak mengadu domba TNI dan Polri.

Video tersebut diposting ulang sejumlah warganet dan menjadi viral.
Berdasarkan data yang didapat polisi, IAS mengunggah video provokatif itu pada Minggu (12/5/2019).
Lalu Senin malam, tim langsung bergerak dan menangkap pelaku.
Suhermanto menilai, konten video tersebut sangat berbahaya lantaran provokatif dan hendak mengadu domba TNI dan Polri.
Kami akan terus dalami secara intensif, terkait motivasi dan tujuan yang bersangkutan,” kata Suhermanto.
Kepada Kompas.com, Suhermanto menjelaskan tim Mabes Polri serta Polda Jawa Barat sedang dalam perjalanan menuju Cirebon dan dijadwalkan tiba pada Senin malam.
Kata Suhermanto, rencananya kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polda Jawa Barat.
“Kami masih menunggu. Nanti kami kabarkan,” pungkasnya.

Dia melakukan ajakan kepada masyarakat untuk berangkat aksi 22 Mei mendatang.
“Tentu saja ada hubungannya dengan pemilu 2019. Dia (IAS) mengajak masyarakat untuk datang ke Jakarta pada tanggal 22 Mei mendatang,” katanya.
“Haqul yakin seluruh keluarga saya TNI siap, tatkala ada korban, maka TNI akan tempur dengan Polri.
Jangan main-main. Tidak semuanya mengikuti Panglima...” ujar Iwan di video berdurasi 1 menit 58 detik tersebut.
Pria yang pernah meraih penghargaan usai mengungkap 1,3 ton ganja di Jakarta Barat 2018 lalu, menghimbau agar warga tidak mudah terprovokasi dengan melakukan tindakan-tindakan iinkstitusi

Tersangka IAS diancam Pasal 45 A ayat 2 Junto Pasal 28 Ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI 11 tahun 2008 tentang ITE, dan atau pasal 14 dan atau asal 15 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda 500 juta.
IAS (49), akhirnya menyatakan permohonan maaf.
Dia juga menyesali perbuatannya
Pernyataan itu disampaikan oleh Ibrahim Kadir Tuasamu, kuasa hukum IAS, usai menemani proses pemeriksaan IAS di Mapolres Cirebon, Senin (13/5/2019).
Ibrahim mengatakan, apa yang disampaikan IAS di dalam video itu hanya bentuk emosi.
Dia juga merasa sangat bersemangat sebagai salah satu tim relawan dan sekaligus tim sukses nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ibrahim mengatakan, IAS hanya ingin Indonesia mendapat pemimpin yang berakhlak mulia.
IAS membuat sekaligus menyebarkan video tersebut berdasarkan inisiatif pribadi.

“Beliau minta maaf dan ada penyesalan juga,” kata Ibrahim kepada sejumlah wartawan, Senin.
Ibrahim mengatakan, proses pemeriksaan IAS dilakukan sejak pukul 02.00 WIB hingga 09.00 WIB.
IAS menjawab seluruh pertanyaan dari penyidik secara kooperatif.
Ibrahim akan melihat dan menjalani proses penanganan hukum IAS.
Dia juga akan berkoordinasi dan meminta bantuan hukum dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) tingkat pusat.
Mereka akan melakukan langkah hukum berupa praperadilan.
“Besok saya akan ke Jakarta (tim BPN).
Saya akan sampaikan kepada tim pengacara di Jakarta.
Kita mau bagaimanakan.
Saya dan IAS sudah koordinasi dan mereka menjawab ikuti saja.
Apapun yang diminta pihak berwajib, sampaikan, tidak ada yang ditutupi,” kata Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan IAS bukan orang sembarangan.
IWAN AS adalah pimpinan salah satu pondok pesantren di Cirebon dan memiliki majelis taklim.
Dia juga dosen di sejumlah perguruan tinggi di Cirebon.
Dilimpahkan ke Polda Jabar.
Penanganan kasus IAS (49), pria pembuat video provokasi adu domba TNI-Polri, dilimpahkan ke Polda Jawa Barat ( Jabar), Senin (13/5/2019) malam.
Pantauan Kompas.com di Mapolres Cirebon, IAS sudah berada di ruang pemeriksaan selepas magrib.
Tim gabungan dari Reskrim Polres Cirebon bersama Resmob Ditkrimum Polda Jabar berulang kali keluar masuk ruang penyidikan.
Salah satu tim gabungan keluar dari ruangan sambil membawa kardus yang berisi beberapa dokumen.
Mereka juga mengeluarkan tas besar yang berisi perlengkapan pakaian IAS dan dimasukkan ke dalam mobil.
IAS keluar dari ruang pemeriksaan dengan ditutupi jaket.
Tim Resmob Ditkrimum Polda Jawa Barat langsung memasukkan IAS ke dalam minibus.
Sekitar pukul 20.00 WIB, mereka berangkat dari Polres Cirebon menuju Polda Jabar.
Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Kartono Gumelar menyampaikan, proses penanganan kasus IAS dilimpahkan ke Polda Jawa Barat karena masuk dalam kasus lex specialis.
Proses pengembangan berikutnya juga akan dilakukan tim Polda Jabar.
“Satreskrim Polres Cirebon dalam penangan kasus ujaran kebencian dan provokasi ini selanjutnya kerjasama dengan tim siber dari Polda Jabar, dan penanganan dilimpahkan ke Polda Jabar. Ini akan dikembangkan lex spesialis,” kata Kartono Gumelar kepada sejumlah wartawan, Senin.
Pria yang akrab disapa Kagum ini menyebut, proses pemberkasan sejak awal penangkapan hingga pemeriksaan, sudah lengkap.
Pihaknya juga sudah melimpahkan sekaligus serah terima perkara sudah dilakukan.
Dalam proses pemeriksaan, tim penyidik memberikan sekitar 30 pertanyaan dalam waktu sekitar empat jam. Polisi juga memeriksa sebanyak lima orang sebagai saksi dalam kasus tersebut.
MABES TNI ANGKAT BICARA
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi menegaskan, TNI- Polri sangat solid.
Oleh sebab itu tidak akan mudah dibenturkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
“TNI-Polri saat ini sangat solid. Jadi tidak akan mudah dibenturkan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ujar Sisriadi kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019).
Sisriadi melanjutkan, TNI tidak akan mengintervensi langsung pria di dalam video tersebut.
TNI menyerahkan perkara tersebut sepenuhnya ke aparat kepolisian.
“Orang di dalam klips (video) itu sudah ditangani aparat.
Kalau informasi itu benar, tindak lanjut penanganannya ditanyakan saja ke Mabes Polri,” ujar Sisriadi.

Sunday, May 12, 2019

Mantan Ketua FPI Solear Diciduk Polisi, Hamili Siswi SMA Murid Ngajinya

TIGARAKSA- Jajaran Kepolisian Resort Kota Tangerang mengamankan seorang pria yang diduga melakukan persetubuhan dengan anak dibawah umur. Korban yang masih duduk di bangku kelas XII SMA itu kini hamil dua bulan.

Pria berinisial B yang sehari-hari dikenal sebagai ustadz itu diamankan, Senin (17/12/18) malam. B diamankan polisi setelah sebelumnya nyaris dihakimi warga. Puluhan warga mendatangi kediaman pelaku di wilayah Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Warga meminta pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. Padahal, wanita di bawah umur yang diduga digagahinya merupakan muridnya mengaji.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang AKP. Gogo Galesung dalam keterangan tertulisnya mengatakan, banyaknya laporan dari warga terkait peristiwa itu membuat polisi bergerak. Polisi mengantisipasi agar warga tidak main hakim sendiri.

Gogo menambahkan, dari hasil pemeriksaan terduga pelaku mengakui perbuatan itu. Namun, terduga pelaku berkilah melakukan hubungan suami istri dengan korban karena sudah ada ikatan pernikahan.

"Namun yang janggal, selain dibawah umur, pernikahan itu juga tidak diketahui orang tua korban," tuturnya.

Gogo menyampaikan, saat ini terduga pelaku masih diperiksa. Kasusnya, kata Gogo, sedang dalam pendalaman. 

"Meski demikian, Gogo menyampaikan terduga pelaku dapat dijerat Pasal tentang perlindungan anak," ujar Kasatreskrim. 

Saat ditanya wartawan, bahwa terduga pelaku adalah mantan ketua ormas Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Solear, Gogo membenarkannya. 

Wakil Ketua RW setempat Giono mengatakan, awalnya warga tidak percaya korban hamil oleh guru ngajinya sendiri. Namun, kata dia, setelah bertanya langsung kepada korban, informasi itu benar adanya.

"Awalnya informasi dari mulut ke mulut dan ternyata benar," terangnya.

Giono membenarkan bahwa terduga pelaku dikenal sosok ustadz dan pernah menjadi Ketua FPI Kecamaan Solear. Namun, Giono mengaku tak terlalu tahu aktivitas FPI di wilayahnya.

"Iya pengurus FPI, tapi kegiatannya apa saja, saya kurang tahu," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Solear Lukam Alhaeri turut menanggapi peristiwa itu. Menurutnya, pengakuan terduga pelaku yang mengaku sudah melangsungkan pernikahan tanpa wali atau tanpa diketahui orang tua korban adalah hal yang janggal dalam agama.

"Di Indonesia mayoritas Mazhab Imam Syafii. Tidak ada pernikahan tanpa wali," ujarnya. (*/red) 

Sunday, May 5, 2019

Manfaat Dahsyat Puasa Wajib dan Sunah

Fakta besarnya manfaat puasa telah dibuktikan oleh banyak ilmuwan dari zaman ke zaman. Misalnya, dua filosof terkenal dunia, Socrates dan Plato telah membuktikan bahwa puasa dapat menjaga vitalitas pikiran dan mencerdaskan otak. Alexis Carrel, seorang dokter peraih Nobel kedokteran, menyatakan bahwa puasa memiliki efek dahsyat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dr. Yuri Nikolayev, direktur rumah sakit jiwa Moskow, menyebutkan bahwa salah satu penemuan terpenting ada ke-21 adalah puasa dapat membuat seseorang awet muda secara fisik, mental, dan spiritual.



Pendapat para ilmuwan ini, hampir juga sejalan dengan sabda Rasulullah tentang manfaat puasa secara lahiriyah. “Berpuasalah kamu sekalian, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Muslim). Bahkan, puasa juga telah diwajibkan kepada umat-umat terdahulu sebelum diutus Muhammad saw. Puasa menjadi media ibadah untuk mendekatkan diri yang sangat efektif. “Hendaklah kamu berpuasa, karena puasa itu ibadah yang tidak ada tandingannya.” (HR. Ahmad, Nasa’I, dan Hakim).

Salah satu hikmah teladan dari puasa umat terdahulu ialah puasanya Nabi Daud as. Ia seorang nabi yang mendapatkan beberapa keistimewaan dari Allah SWT. Selain sebagai nabi, ia juga sebagai raja yang memiliki kekuatan luar biasa dalam menghadapi musuh-musuhnya. Ia mampu mematahkan besi yang kokoh sehingga para musuhnya gentar. Kharismatiknya mampu mengundang kagum lawan dan disegani oleh lawan. Suaranya yang merdu membuat burung-burung merasa kagum dan bertasbih dengannya.

Sebagaimana sabda Rasulullah, puasa Daud merupakan puasa terbaik. “Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Itulah puasa Daud. Itu adalah puasa yang paling utama.” (HR Bukhari). Nah, dari sinilah kita bisa melihat benang merahnya. Di balik semua keistimewaan yang dimiliki Nabi Daud as, rahasianya adalah dari kedahsyatan puasa yang dilakukannya. Nabi Daud telah menjadikan puasa sebagai proses self controlling, tazkiyah, dan taqarrub ilallahsehingga beliau mendapatkan anugerah keistimewaan dari Allah SWT.

Kisah keajaiban puasa lainnya, Anda bisa juga membaca kisah Jalut dan Thalut dan kisah perang Tabuk atau Badr. Lebih jelasnya lagi, Anda bisa menemukan secara utuh di dalam buku “Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah”terbitan QultumMedia. Selain mengupas manfaat dan tata cara puasa yang baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah, juga Anda dapat termotivasi untuk mengamalkannya.

Buku ini ditulis oleh Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari yang akan memberikan suguhan kisah-kisah menakjubkan para pengamal puasa pada bagian pertama. Selanjutnya, penulis membahas bukti-bukti ilmiah manfaat puasa, panduan puasa wajib dan sunah, dan berbagai hal yang mesti diketahui oleh setiap orang yang berpuasa.



Cagar Alam Pantai pangandara

Cagar alam pangandaran   Merupakan destinasi tempat wisata yang berada di daerah kab pangandara.jawabarat.indonesia Taman wisata...